Selasa, 05 Agustus 2008

Waktu Yang Bersamaan Selasa, 05 Agustus 2008

Malam ini ada risau di hatiku saat aku melihat sebentuk wajah lembut di depanku. Aku menarik nafas pajang dan menghembuskannya di sela2 asap rokok.

"Kenapa Joe. koq kayanya resah banget" Itulah Devi yang selalu tahu apa yang ada di hatiku dengan segala keresahannya. Aku hanya diam dan tak mungkin kali ini aku mengungkapkan risau di hatiku.

"Gak apa2 Dev. Lagi banyak pikiran aja" Aku berusaha untuk tersenyum tulus.

Awal keresahanku datang ketika ada Rena yang menempati separo relung hatiku sesudah Devi. Rena baru aku kenal sebulan yang lalu. Tapi kehadiran Rena yang sebulan itu sudah memenuhi seluruh hariku dan hampir menggantikan kedudukan Devi yang begitu anggun.

Devi dan Rena adalah dua sosok perempuan yang sangat berbeda. Apabila aku menjadikan keduanya pacarku sempurnalah kehidupan cintaku. Tapi tidak mungkin aku lakukan. Aku belum tega untuk menyakiti Devi lebih dalam. Tapi aku sudah menodai cintaku dengannya. Aaah... bgitu rumit.
---000---


Pagi hari ini ada SMS dari Devi "Joe hari ini aku masuk rumah sakit. Tolong telpon aku. Penting". Aku hanya berfikir mungkin Devi sedang rindu dan ingin bertemu, atau hanya sakit perut. Karena Devi punya maag yang sudah akut.

Aku hanya membalas SMSnya dengan menjanjikan nanti malam aku datang. Karena hari ini aku ada janji dengan Rena. Hatiku berbunga karena jika aku berjumpa dengan Rena aku seperti lelaki sejati yang bisa memberikan sejuta kebahagiaan.

Celoteh centil Rena dan kemanjaannya melupakan aku dengan janji akan mengunjungi Devi malam ini. Segera aku kirim SMS yang mengabarkan bahwa aku masih ada keperluan mungkin besok pagi akan datang. Sudah beribu kali aku berbohong dengan Devi hanya untuk bisa lebih lama besanding dengan Rena.

Entahlah... aku jadi pembohong. Renalah yang menjadi alasannya. Malam ini aku pulang dengan hati yang berbunga karena Rena telah menerima cintaku. Akhirnya dengan pergulatan yang panjang aku beritikad untuk mendua. Yang penting Devi tidak tahu. Itu alasan pertamaku ketika menyatakan cinta dengan Rena.

Aku tidur dengan ditemani mimpi sejuta kupu dan semerbak harum taman bunga. Pagi cepat sekali hadir. SMS Devilah yang telah membangunkanku.

"Innalilahi wa inna ilaihi rojiun" Aku terhenyak. Terhempas. Tubuh ini bergetar dengan hebatnya. Jantung ini seketika berhenti berdetak. Tulangku rapuh. Akupun tersungkur kembali di atas tempat tidur.

Untuk pertama kali dalam hidupku. Aku menangis.... dan mengutuki kebodohan diriku.

---000---

Similar To "Waktu Yang Bersamaan"


Tidak ada komentar :

Speak Your Mind:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *