Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Kukar menemukan poster ukuran 50 cm kali 100 cm yang berisi potongan foto dua lawan jenis tengah berhubungan intim. "Memang benar foto itu sepertinya potongan dari gambar video dan mirip dengan salah satu pasangan calon Bupati Kukar," ujar Ketua Panwas Pilkada Kukar Lukman saat dikonfirmasi, Selasa (27/4).
Perempuan dalam foto yang tengah berhubungan intim dengan seorang pria itu mirip dengan wajah Calon Bupati Rita Widyasari dan dalam poster tersebut juga ada slogan yang selama ini sering digunakan Rita yang berpasangan dengan HM Ghufron Yusuf sebagai Calon Wakil Bupati, yakni Harus, singkatan dari Hak Rakyat Untuk Sejahtera.
"Memang benar ada slogan seperti itu dalam poster tersebut. Sehingga besar kemungkinan poster itu ditujukan untuk mendiskreditkan pasangan tertentu," ujar Lukman.
Lukman mengatakan, temuan poster tersebut berawal dari razia kendaraan yang dilakukan Polsek Samboja, Selasa (27/4) siang. Saat memeriksa salah satu mobil yang ditumpangi dua orang, petugas menemukan poster mesum tersebut.
"Setelah itu, Panwascam langsung melakukan pendalaman dengan pemeriksaan terhadap dua orang tersebut. Mereka mengaku mendapatkan poster itu di jalan. Mereka sudah di BAP dan Panwas kecamatan saat ini menunggu laporan dari mereka," katanya.
Setelah menganalisis informasi dan melakukan pendalaman, Panwas Pilkada Kukar mendapat informasi bahwa sebuah mobil juga mendapatkan poster yang sama dan sedang berada di Tenggarong. Bersama dengan petugas dari Polres Kukar, Panwas melakukan penelusuran terhadap mobil dengan ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya. Alhasil, Panwas dan Polsi menemukan mobil tersebut tengah melintas di Kelurahan Timbau dan menghentikan mobil tepat di depan Hotel Fatma.
"Setelah diperiksa, memang benar ada satu poster mesum dengan slogan salah satu calon berada di mobil itu. Mobil itu ditumpangi lima orang. Kami sudah memeriksa mereka di Panwas," katanya.
Lukman menjelaskan, dari keterangan lima orang tersebut, mereka mengaku mendapatkan poster tersebut di jalan dan tidak tahu menahu asal poster tersebut. Panwas juga menemukan stiker gambar kandidat Cabup dan Cawabup Kukar nomor urut lima di mobil dengan KT 1260 CE itu. "Ada dugaan sebagian dari mereka adalah tim pemenangan kandidat lain. Tapi kami ingin pastikan secara formal, apakah mereka memang terdaftar sebagai tim pemenangan," ujarnya.
Apakah Panwas tidak akan memastikan bahwa gambar mesum yang berada di poster tersebut benar merupakan salah satu kandidat Cabup Kukar? Lukman mengatakan Panwas tidak dalam kapasitas untuk memastikan atau tidak kebenaran gambar tersebut. Panwas lanjutnya hanya akan memproses dugaan pelanggaran kampanye hitam yang dilakukan dengan menyebar gambar mesum bersama slogan salah satu kandidat.
"Kita akan bekerja paling lama dua hari, kemudian melimpahkan perkara ini ke penyidik Polres Kukar," katanya.(asi)
Itu Fitnah
Humas Gerbang Raja Junaidi mengatakan, apa yang dilakukan orang yang menyebar poster merupakan tindakan yang tidak terpuji dan menghalalkan segala cara untuk memenangkan Pilkada. "Apa yang mereka sebarkan adalah fitnah dan kami berharap ini diproses hingga tuntas," ujarnya.
Junaidi mengatakan, kejadian tersebut harus menjadi shock therapy bagi seluruh kandidat untuk tidak melakukan black campaign dalam Pilkada Kukar 2010. "Ini harus jadi pelajaran bagi semua tokoh politik di Kukar, agar tidak melakukan penghinaan dan fitnah yang tidak benar kepada pasangan lain," katanya.
Perempuan dalam foto yang tengah berhubungan intim dengan seorang pria itu mirip dengan wajah Calon Bupati Rita Widyasari dan dalam poster tersebut juga ada slogan yang selama ini sering digunakan Rita yang berpasangan dengan HM Ghufron Yusuf sebagai Calon Wakil Bupati, yakni Harus, singkatan dari Hak Rakyat Untuk Sejahtera.
"Memang benar ada slogan seperti itu dalam poster tersebut. Sehingga besar kemungkinan poster itu ditujukan untuk mendiskreditkan pasangan tertentu," ujar Lukman.
Lukman mengatakan, temuan poster tersebut berawal dari razia kendaraan yang dilakukan Polsek Samboja, Selasa (27/4) siang. Saat memeriksa salah satu mobil yang ditumpangi dua orang, petugas menemukan poster mesum tersebut.
"Setelah itu, Panwascam langsung melakukan pendalaman dengan pemeriksaan terhadap dua orang tersebut. Mereka mengaku mendapatkan poster itu di jalan. Mereka sudah di BAP dan Panwas kecamatan saat ini menunggu laporan dari mereka," katanya.
Setelah menganalisis informasi dan melakukan pendalaman, Panwas Pilkada Kukar mendapat informasi bahwa sebuah mobil juga mendapatkan poster yang sama dan sedang berada di Tenggarong. Bersama dengan petugas dari Polres Kukar, Panwas melakukan penelusuran terhadap mobil dengan ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya. Alhasil, Panwas dan Polsi menemukan mobil tersebut tengah melintas di Kelurahan Timbau dan menghentikan mobil tepat di depan Hotel Fatma.
"Setelah diperiksa, memang benar ada satu poster mesum dengan slogan salah satu calon berada di mobil itu. Mobil itu ditumpangi lima orang. Kami sudah memeriksa mereka di Panwas," katanya.
Lukman menjelaskan, dari keterangan lima orang tersebut, mereka mengaku mendapatkan poster tersebut di jalan dan tidak tahu menahu asal poster tersebut. Panwas juga menemukan stiker gambar kandidat Cabup dan Cawabup Kukar nomor urut lima di mobil dengan KT 1260 CE itu. "Ada dugaan sebagian dari mereka adalah tim pemenangan kandidat lain. Tapi kami ingin pastikan secara formal, apakah mereka memang terdaftar sebagai tim pemenangan," ujarnya.
Apakah Panwas tidak akan memastikan bahwa gambar mesum yang berada di poster tersebut benar merupakan salah satu kandidat Cabup Kukar? Lukman mengatakan Panwas tidak dalam kapasitas untuk memastikan atau tidak kebenaran gambar tersebut. Panwas lanjutnya hanya akan memproses dugaan pelanggaran kampanye hitam yang dilakukan dengan menyebar gambar mesum bersama slogan salah satu kandidat.
"Kita akan bekerja paling lama dua hari, kemudian melimpahkan perkara ini ke penyidik Polres Kukar," katanya.(asi)
Itu Fitnah
Humas Gerbang Raja Junaidi mengatakan, apa yang dilakukan orang yang menyebar poster merupakan tindakan yang tidak terpuji dan menghalalkan segala cara untuk memenangkan Pilkada. "Apa yang mereka sebarkan adalah fitnah dan kami berharap ini diproses hingga tuntas," ujarnya.
Junaidi mengatakan, kejadian tersebut harus menjadi shock therapy bagi seluruh kandidat untuk tidak melakukan black campaign dalam Pilkada Kukar 2010. "Ini harus jadi pelajaran bagi semua tokoh politik di Kukar, agar tidak melakukan penghinaan dan fitnah yang tidak benar kepada pasangan lain," katanya.
Tidak ada komentar :
Speak Your Mind: